Jumat, 31 Januari 2014

Fenomena Ujian Nasional




        Ujian nasional merupakan penentu kelulusan peserta didik pada jenjang SD, SMP, maupun SMA/SMK. Ujian ini sejak dahulu rutin dilakukan di akhir semester genap untuk kelas 6, 9, dan 12. Ujian nasional juga dapat diartikan sebagai pembuktian bahwa siswa siswa telah berhasil menyelesaikan sekolah serta mampu melanjutkan ke jenjang berikutnya.
          Sejak dahulu, ujian nasional menjadi sesuatu hal yang menakutkan layaknya hantu yang selalu menghantui peserta didik. Kecemasan itu sebenarnya diakibatkan karena besarnya rasa takut gagal serta kurangnya persiapan oleh peserta didik padahal rasa percaya diri itu salah satu kunci keberhasilan yang mengikuti usaha kita untuk berhasil. Selama ini ada kecenderungan sebagian besar peserta didik tidak siap menempuh UN karena minimnya latihan soal. UN dapat dilalui dengan sukses apabila ada usaha untuk belajar dan berlatih secara bertahap dan berkesinambungan.
          Dalam pelaksanaan ujian nasional ini pemerintah juga berharap agar bisa mendidik pendidikan karakter kejujuran siswa didik sejak dini. Oleh karena itu, pemerintah membuat soal ujian nasional ini menjadi beberapa paket, awalnya hanya dua paket namun masih banyak ditemukan kecurangan oleh murid murid, kemudian menjadi lima paket namun masih tetap dianggap kurang murni, hingga saat ini pemerintah menetapkan untuk menggunakan 30 paket dengan satu kelas berisi 20 orang, sungguh usaha pemerintah yang sangat luar biasa apalagi setiap soal kita tidak mengetahui paket berapa karena menggunakan sistem barcode.
          Upaya pemerintah untuk menciptakan karakter kejujuran pada anak didik sudah sangat luar biasa namun usaha pemerintah ini banyak mendapat tanggapan yang tidak baik dari siswa siswi karena dianggap terlalu membebankan mereka, padahal apabila mereka telah berusaha untuk belajar semaksimal mungkin serta disertai dengan doa maka tidak mungkin tidak berhasil. Ujian nasional juga masih diragukan oleh sebagian pihak karena dianggap hasil satu kali test tidak sesuai dengan hasil kerja payah selama proses belajar mengajar apalagi dalam pelaksanaan UN sering terjadi ketidak lancaran seperti peristiwa ketika soal soal yang tidak terkirim ke daerah daerah atau lembar jawaban yang rusak.
Oleh : Cili Pramidari

0 komentar:

Necleux

Necleux
Hetalia: Axis Powers - Liechtenstein

Fan Page!

Search

Our Profile

1.Ni Kadek Brianna - 11
tanggal lahir : 25 maret 1999
pin bb : 2ACD1940

2.I Gst Agung Ayu Cili Pramidari - 12
tanggal lahir : 22 juni 1999
twitter : @cilipramidari
instagram,path : cilipramidari

3.Ni Made Desy Nirmala Sari - 13
tanggal lahir : 11 desember 1998
pin bb : 283F762D
twitter,askfm : @desynirmala_
line,ig : desynrmla
path : desy nirmala

4.Dewa Ayu Pargita Apsari -14
tanggal lahir : 26 november 1998
pin bb : 24E5209D

5.I Made Dharmana Putra
tanggal lahir : 2 Juni 1999

Artikel dibuat oleh :
- Brianna ( 11 )
- Cili P. ( 12 )
- Desy N. ( 13 )
- Pargita A. ( 14 )
- Dharmana P. ( 15 )

Desain Blog oleh :
- Desy Nirmala ( 13 )

Ide Tema :
- Brianna ( 11 )
- Cili Pramidari ( 12 )
- Pargita A. ( 14 )

Foto oleh :
- Brianna ( 11 )
- Cili P. ( 12 )
- Desy N. ( 13 )
- Pargita A. ( 14 )
- Dharmana P. ( 15 )

Diberdayakan oleh Blogger.